MAKALAH
BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR
Disusun Oleh:
Rahmadhita Wahyuni, Rezki Handayani Sitompul,
Susanti Hatria Sidabutar, Vivi Fiahsani Karomah – UNM 2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah “Bahasa Indonesia” ini dengan baik. Kami juga
sangat berterima kasih kepada Ibu Muharrina Harahap, S.S, M.Hum yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Adapun tujuan kami menulis makalah
ini yaitu agar kita mengetahui mengenai bahasa Indonesia baku dan nonbaku serta
penggunaannya baik di dalam proses pembelajaran maupun di dalam kehidupan
sehari-hari.
Tidak ada manusia yang sempurna.
Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik
kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 25 Februari 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………. 1
1.1
Latar Belakang………………………………………………………………………………………….. 1
1.2
Identifikasi Masalah…………………………………………………………………………………… 2
1.3
Pembatasan Masalah…………………………………………………………………………………… 2
1.4
Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………. 2
1.5
Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………. 3
2.1
Pengertian Bahasa Baku…………………………………………………………………………. …. 3
2.2
Pengertian Bahasa Nonbaku……………………………………………………………………. …. 4
2.3
Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku………………………………………. …. 4
2.4
Fungsi Bahasa Baku………………………………………………………………………………. …. 4
2.5
Fungsi Bahasa Nonbaku…………………………………………………………………………. …. 5
2.6
Ciri-ciri Bahasa Baku dan Nonbaku…………………………………………………………. …. 5
2.7
Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar……. ….
6
2.8
Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku…………………………………………… …. 6
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………………. 9
3.1
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………… …. 9
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………………. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Istilah bahasa baku telah dikenal
oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa
mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu.
Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa
baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka tidak mampu membedakan
antara bahasa yang baku dan yang nonbaku. Pateda (Alwi, 1997:30) mengatakan
bahwa, “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku.
Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa
yang baku.”
Slogan “Pergunakanlah bahasa Indonesia
dengan baik dan benar”, tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas.
Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih
diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Demikian
juga, masih ada cibiran bahwa bahasa baku itu hanya buatan pemerintah agar
bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau berbahasa. “Manakah ada
bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? “Manalah ada bahasa Indonesia
lisan baku”? “Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu menggunakan bahasa
baku itu, sebab mereka berasal dari daerah.’’ Atau mereka masih selalu
dipengaruhi oleh bahasa daerahnya jika mereka berbahasa Indonesia secara lisan.
Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, di dalam bab ini dibahas tentang
pengertian bahasa baku, pengertian bahasa nonbaku, pengertian bahasa Indonesia
baku, fungsi pemakaian bahasa baku dan bahasa nonbaku. Terakhir, akan dibahas
tentang ciri-ciri bahasa baku dan bahasa nonbaku, serta berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
1.2
Identifikasi Masalah
Pengertian bahasa baku.
Pengertian bahasa nonbaku.
Pengertian bahasa Indonesia baku dan
nonbaku.
Proses pembakuan bahasa.
Fungsi pemakaian bahasa baku dan
nonbaku.
Ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.
Pemakaian bahasa Indonesia baku dan
nonbaku dengan baik dan benar.
1.3
Pembatasan Masalah
Pengertian bahasa baku.
Pengertian bahasa nonbaku.
Pengertian bahasa Indonesia baku dan
nonbaku.
Fungsi pemakaian bahasa baku dan
nonbaku.
Ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.
Pemakaian bahasa Indonesia baku dan
nonbaku dengan baik dan benar.
1.4
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud bahasa baku?
Apa yang dimaksud bahasa nonbaku?
Apa yang dimaksud bahasa Indonesia
baku dan nonbaku?
Apa fungsi pemakaian bahasa baku dan
bahasa nonbaku?
Apa ciri-ciri bahasa baku dan bahasa
nonbaku?
Bagaimana pemakaian bahasa Indonesia
baku dan nonbaku dengan baik dan benar?
1.5
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian bahasa
baku.
Untuk mengetahui bahasa nonbaku.
Untuk mengetahui pengertian bahasa
Indonesia baku dan nonbaku.
Untuk mengetahui fungsi pemakaian
bahasa baku dan nonbaku.
Untuk mengetahui ciri-ciri bahasa
baku dan nonbaku.
Untuk mengetahui cara pemakaian
bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bahasa Baku
Bahasa merupakan alat komunikasi
penting yang dapat menghubungkan seseorang dengan yang lainnya. Keraf (2005:54)
menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai
alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Pada
kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa
tidak baku.
Istilah bahasa baku dalam bahasa
Indonesia atau standard language dalam bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa
atau linguistik pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia
termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek
dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian
bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan
difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
Bahasa baku adalah bahasa standar
(pokok) yang kebenaran dan ketetapannya telah ditentukan oleh negara. Baku
berarti bahasa tersebut tidak dapat
berubah setiap saat. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan
teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan
yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian
sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada
penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara,
pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara itu,
di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa tidak
baku dan sesuka hati.
Berdasarkan pengertian di atas,
bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan digunakan oleh suatu
masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu harus diterima dan
berterima bagi masyarakat bahasa.
2.2
Pengertian Bahasa Nonbaku
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa
yang berkode berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan
tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga,
teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama
dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari
terutama dalam percakapan.
2.3
Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku
Bahasa Indonesia baku adalah salah
satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima,
dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara
luas. Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang
tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model
masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
2.4
Fungsi Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi,
yaitu:
Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri
dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa
daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah
lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa
itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat
bangsa.
Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa
baku membedakan bahasa itu dari bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa
baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang
bersangkutan.
Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan
bahasa baku membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa
bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain
yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara
(masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh
wibawa di mata orang lain.
Fungsi kerangka acuan. Sebagai
kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya norma dan kaidah (yang
dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar
tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau golongan.
2.5
Fungsi Bahasa Nonbaku
Bahasa nonbaku adalah bahasa yang
digunakan dalam kehidupan santai (tidak resmi) sehari-hari yang biasanya
digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan bahasa nonbaku
adalah untuk mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat
berkomunikasi (berbahasa).
2.6
Ciri-ciri Bahasa Baku dan Nonbaku
A.
Ciri Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14)
ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu:
Ragam bahasa baku memiliki sifat
kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar
tidak dapat berubah setiap saat.
Memiliki sifat kecendikian.
Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih besar
mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
Baku atau standar beranggapan adanya
keseragaman. Proses pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman
kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.
Ciri-ciri lain bahasa baku adalah:
tidak terpengaruh bahasa daerah;
tidak dipengaruhi bahasa asing;
bukan merupakan ragam bahasa
percakapan sehari-hari;
pemakaian imbuhannya secara
eksplisit;
pemakaian yang sesuai dengan konteks
kalimat;
tidak terkontaminasi dan tidak
rancu.
B. Ciri Bahasa Nonbaku
Bahasa nonbaku juga memiliki ciri
khas yaitu:
walaupun terkesan berbeda dengan
bahasa baku, tetapi memiliki arti yang sama;
dapat terpengaruh oleh perkembangan
zaman;
dapat terpengaruh oleh bahasa asing;
digunakan pada situasi santai/tidak
resmi;
2.7
Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar
Bahasa Indonesia baku dan nonbaku
mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi pemakaian yang berbeda. Kode atau
ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait. Bahasa Indonesia baku
berciri seragam, sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku beragam. Pemakaian
bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku
adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian, pemakaian
bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti
kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku.
Sebaliknya, pemakaian bahasa
Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti
kaidah bahasa atau gramatikal baku, melainkan kaidah gramatikal nonbaku.
Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik adalah pemakaian bahasa Indonesia
yang mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Pemakaian
bahasa Indonesia nonbaku dengan baik adalah pemakaian bahasa yang tidak
mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia nonbaku.
Konsep baik dan benar dalam
pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun nonbaku saling mendukung dan saling
berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa Indonesia yang baik, tetapi tidak
benar. Atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik.
Oleh karena itu, konsep yang benar adalah pemakaian bahasa yang baik harus juga
merupakan pemakaian bahasa yang benar atau sebaliknya.
2.8
Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku
Kita sering kesulitan menentukan
kata yang baku dan kata yang tidak baku. Berikut ini adalah daftar kata-kata
baku bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis.
No
Kata Baku
Kata Nonbaku
1. Aktif aktip, aktive
2. Alquran Al-Quran, Al-Qur’an, Al Qur’an
3. Apotek Apotik
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. doa do’a
8. efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. elite Elit
10. e-mail email, imel
11. Februari Pebruari, February
12. foto Photo
13. fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi
14. hakikat Hakekat
15. ijazah ijasah, izajah
16. izin Ijin
17. jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. karena Karna
20. karismatik Kharismatik
21. kreatif kreatip, creative
22. lembap Lembab
23. lubang Lobang
24. maaf ma’af
25. makhluk Mahluk
26. mukjizat mu’jizat
27. napas Nafas
28. nasihat Nasehat
29. objek Obyek
30. provinsi propinsi, profinsi
Contoh kalimat baku dan tidak baku
A.
Kalimat Tidak Baku
Semua peserta daripada pertemuan itu
sudah pada hadir.
Kami menghaturkan terima kasih atas
kehadirannya.
Mengenai masalah ketunaan karya
perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
Sebelum mengarang terlebih dahulu
tentukanlah tema karangan.
Pertandingan itu akan berlangsung
antara Regu A melawan Regu B.
Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.
B. Kalimat Baku
Semua peserta pertemuan itu sudah
hadir.
Kami mengucapkan terima kasih atas
kehadiran Saudara.
Masalah ketunakaryaan perlu segera
diselesaikan dengan tuntas.
Sebelum mengarang, tentukanlah tema
karangan.
Pertandingan itu akan berlangsung
antara Regu A dan Regu B.
Kita memerlukan pemikiran untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi
yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi
pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu
bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok
yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku
adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya
digunakan pada lingkungan atau keadaan
tidak resmi.
Bahasa Indonesia juga memiliki
bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku pada umumnya sesuai dengan pola
SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah dan digunakan pada lingkungan dan
keadaan yang resmi. Begitupun dengan
bahasa Indonesia nonbaku.
Masing-masing bahasa baku dan
nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku
dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Cavi. 2007. Linguistik.
(http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2139737-kata-baku-dan-tidak-baku/#ixzz2LAFl0NSl)
dilihat pada hari Minggu, 17 Februari 2013
Keraf, G. 1991. Tatabahasa Indonesia
Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Menengah. Jakarta: Gramedia.
Marmoet. 2010. Bahasa Baku dan Tidak
Baku. (http://marmoet5.blogspot.com/2010/10/bahasa-baku-dan-tidak-baku.html)
dilihat pada hari Minggu, 17 Februari 2013.
Sumber:
https://unserebloggie.wordpress.com/2013/05/09/kelompok-2-bahasa-indonesia-baku/
#Tag #Bahasa Indonesia Baku.pdf .doc
0 komentar:
Posting Komentar