MAKALAH
KONSEP
DASAR PSIKOLOGI
Editor:
Tim
Makalah-makalah.com 2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah penulis ucapkan atas segala karunia yang
telah diberikan-Nya. Kemudian Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada
Rasulullah selaku junjungan ummat Islam, untuk meraih keberkahan dan mengharap
syafaat di hari akhirat kelak.
Psikologi sudah menjadi bahasan yang sudah tidak asing lagi dalam
dunia pendidikan, sebab kajian psikologi menjadi kajian yang cukup luas,
mencakup setiap gejala dan prilaku jiwa yang diamati, oleh karena itu, kajian
psikologi ini merupakan suat kajian yang mesti dipelajari oleh setiap calon
guru di perguruan tinggi sebagai modl dalam memahami setiap perilaku dari
murid-muridnya dikemudian hari setelah ia mengabdikan dirinya di tengah-tengah
masyarakat sebagai tenaga
pengajar, oleh karena itulah, maka, kami dari kelompok satu mencoba
membaahas sebagian dari kajian psikologi tersebut. Untuk dijadikan sebagai
pijakan dasar dalam memahami ilmu psikologi selanjutnya.
Penulis dari kelompok satu mengucapkan terima kasih kepada
saudara-saudara yang ikut serta membantu demi terwujudnya tulisan ini dan layak
menjadi sebagai sebuah makalah. Terma kasih juga kami ucapkan kepada dosen
pembimbing Mata Kuliah Psikologi Umum atas segala arahan yang telah diberikan.
Terikhirnya, hanya terima kasihlah yang dapat penulis ucapkan
kepada siapa pun yang berperan dalam penulisan makalah ini, dan penulis
berharap agar tulisan ini dapat menambah khazanah keilmuan bagi pembaca.
STAI YAPTIP 05 Oktober 2014
Penulis
Editor:
Makalah-makalah.com
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat betapa urgensinya persoalan psikologi dalam kehidupan
manusia khususnya dalam dunia pendidikan, maka faktor ini medorong psikologi
terus dikaji dan dipelajari banyak orang. Psikologi ini merupakan sebuah ilmu
yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat penting untuk kita pelajari
sebagai mahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Agama Islam yang akan di aplikasikan
nanti kalau sudah masuk dunia mengajar dan terjun di masyarakat.
Perhatian pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah
bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud
pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Pengamatan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi terhadap
suatu proses dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan. Penanggapan itu umumnya pengahajatan kembali
bekas-bekas yang diterima dahulu dari pengamatan, yang sekarang digambarkan
kembali dalam kesadaran.
Sejak lahirnya filsafat, maka ilmu pengetahuan semakin berkembang
dengan pesat, dan memunculkan cabang-cabang baru ilmu pengetahuan yang lain,
termasuk diantara cabang itu adalah psikologi. Sesudah itu psikologi jiga
mengalami perkembangan hingga akhirnya menjadi ilmu yang berdiri sendiri dan
berkembang hinnga ke beberapa bagian kajian psikologi lainnya, seperti
psikologi umum, khusus, agama, psikologi belajar, psikologi anak, dan
psikologi-psikologi yang lain yang dianggap penting untuk dijadikan sebagai
pengetahuan dalam mengamati segala gejala yang terjadi di setiap bagian cabang
ilmu psikologi tersebut, termasuk pada saat ini adalah Psikologi Umum, yang
mengkaji psikologi secara umum, tanpa membedakan setiap cabang psikologi yang
ada.
B. Rumusan dan Batasan
Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarka latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya dapat
dideskripskan sebagai berikut
a. Apa itu
psikologi ?
b. Bagaimana
sejarah dan perkembangan psikologi ?
c. Apa saja objek
kajian psikologi ?
d. Apa fungsi
psikologi ?
e. Kemana saja
psikologi di klasifikasikan ?
2. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
batasan masalahnya dapat di deskripsikan seperti di bawah, batasan masalah ini
bertujuan agar pembahasan tidak mengembang kepada hal-hal yang tidak berkaitan
dengan bahasan yang sebenarnya. Adapun batasan masalahanya adalah:
a. Menjelaskan
pengertian psikologi secara umum
b. Menerangkan bagaimana
sejarah dan terwujudnya psikologi itu
c. Menjelaskan apa saja
objek kajian psikologi
d. Menjelaskan
fungsi-fungsi psikologi, dan
e. Menerangkan kemana
saja psikologi di klasifikasikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
KONSEP
DASAR PSIKOLOGI
A. Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa,
dan ”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan.[1] Psikologi menurut bahasa dirtikan
sebagai “Ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal
dan pengaruhnya pada prilaku: ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan
jiwa”.[2] Psikologi dalam bahasa Inggris disebut sebagai “psychology” diartikan
dengan: “Scientific Study Of The Mine and How It Influences Behaviour”.[3]
Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakang nya.[4] Kondisi
psikologi adalah kondisi yang dapat diamati, dicatat dan diukur.
Namun pengertian antara
ilmu jiwa dan psikologi
sebenarnya berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan) karena :
Ø Ilmu jiwa
adalah : ilmu
jiwa secara luas
termasuk khalayan dan spekulasi tentang jiwa itu.
Ø Ilmu psikologi
adalah ilmu pengetahuan
mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan
metode-metode ilmiah.[5]
Dalam lapangan ilmu pengetahuan, psikologi merupakan salah satu
pengetahuan yang tergolong dalam “empirikal science” yaitu ilmu pengetahuan
yang didasarkan pada pengalaman manusia,[6] walaupun pada awal perkembangannya
bersumber pada filsafat yang bersifat spekulatif.
Psikologi secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
gejala jiwa yang normal, dewasa, dan beradab.[7] Psikologi juga dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari sifat-sifat kejiwaan manusia dengan cara mengkaji
sisi perilaku dan kepribadiannya, dengan pandangan bahwa setiap perilaku
manusia berkaitan dengan latar belakang kejiwaannya.[8]
Psikologi didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang
tingkahlaku dan proses mental organisme. Tiga idea penting dalam definisi ini
ialah; 'saintifik', tingkahlaku' dan 'proses mental'. Saintifik bermakna kajian
yang dilakukan dan data yang dikumpulkan mengikuti prosedur yang sistematik.
Walau pun kaedah saintifik diikuti, ahli-ahli psikologi perlu membuat pelbagai
inferen atau tafsiran berdasarkan temuan yang diperoleh. Ini dikarenakan subjek
yang dikaji adalah hewan dan manusia dan tidak seperti sesuatu sel (seperti
dalam kajian biologi) atau bahan kimia (seperti dalam kajian kimia) yang secara
perbandingan lebih stabil. Manakala mengkaji tingkah laku hewan atau manusia
memang sukar dan perlu kerap membuat inferen atau tafsiran.
B. Perkembangan Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad 17 dan
18 serta nampak pesat kemajuannya pada abad 20. Pada awalya ilmu ini adalah
bagian daripada filsafat sebagaimana pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya
ilmu hukum tatanegara maupun ilmu ekonomi, namun kemudian memisahkan diri dan
berdiri sebagai ilmu tersendiri.[9]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah
perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun
1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan
tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan
bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan
mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[10]
Psikologi mengalami sejarah perkembangan yang terus meningkat, dari
statusnya sebagai bagian dari filsafat sampai menjadi ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri dengan kelengkapan-kelengkapannya yang berupa sistem, metode,
serta objek studi ilmiah.
Beberapa abad sebelum Masehi, para ahli pikir Yunani dan Romawi
telah berusaha mengetahui hidup kejiwaan manusia dengan cara-cara yang bersifat
spekulatif. Pada zaman ini psikologi masih dalam ruang lingkup filsafat, para
ahli menyebutnya filsafat rohaniah, karena mereka berusaha memahami jiwa
melalui pemikiran filosofis dan merupakan bagian dari filsafat.
Pada abad XVIII, atau
sebelum abad XIX, muncullah berbagai aliran yang umumnya terpengaruh oleh ilmu
alam (Fisik) sehingga metode spekulatif mulai ditinggalkan. Hal ini juga lah
yang membedakan corak psikologi sebelum abad XVIII dan sesudah abad XVIII, atau
antara aliran lama dan aliran modern dalam psikologi.[11]
Perpindahan kajian psikologi yang bersifat metafisik ke psikologi
yang lebih dipengaruhi oleh ilmu alam (fisika) menurut Yususuf Murad, dimulai
ketika Wolf, salah seorang murid Leibniz menerbitkan bukunya yang berjudul
Pshycology Empirik pada sekitar paruh kedua dari abad XVIIII dan XIX.[12]
Sejak permulaan abad XX, psikologi makin berkembang kearah
mengkhususkan studi tentang aspek-aspek kehidupan jiwa manusia yang
masing-masing memiliki ciri khas yang membedakan suat dengan yang lainnya.
C. Objek Psikologi
Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan
(Prilaku)[13] manusia yang berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan
(emotion), kehendak (conasi). Gejala tersebut secara umum memiliki ciri-ciri
yang hampir sama pada diri manusia dewasa, normal dan beradab. Dengan demikian
ketiga gejala pokok tersebut dapat diamati melalui sikap dan perilaku manusia.
Namun terkadang ada di antara pernyataan dalam aktivitas yang tampak itu
merupakan gejala campuran, sehingga para ahli psikologi menambahnya hingga
menjadi empat gejala jiwa utama yang dipelajari psikologi, yaitu pikiran,
perasaan, kehendak dan gejala campuran. Adapun yang termasuk gejala campuran
ini seperti intelegensi, kelelahan maupun sugesti.[14]
Objek kajian psikologi ada tiga: Pertama: normal, Kedua: abnormal,
Ketiga: sakit.[15] Menurut Alex Sobur Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Objek Material
Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau
diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan
sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret
(kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.[16]
2. Objek formal
Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan
oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan
ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya
yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau
nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang
dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu
dan melihat dari matanya.[17]
D. Fungsi Psikologi
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Ø Menjelaskan, yaitu mampu
menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
Ø Memprediksikan, Yaitu
mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku
itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
Ø Pengendalian, Yaitu
mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa
tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan.[18]
Menurut Robert H. Toules, psikologi sekarang dipergunakan secara
umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman manusia.[19] Yang pengamati
itu dilakukan setelah memperhatikan adanya gejala awal yang muncul dari pribadi
yang akan di amati itu.
E. Kalsifikasi Psikologi
1. Berdasarkan objek
yang diselidiki dibagi menjadi:
a. Psikologi umum
Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala
kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradap. Menurut Kartini Kartono,
psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa
pada umumnya, dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih
terisolasi, artinya hasil dari penelitian dan eksperimen yang diperoleh dari
laboratorium dan ruang studi, serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan.[20]
b. Psikologi khusus
Psikologi khusus yaitu ilmu jiwa yang mempelajari sifat-sifat
khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia. Psikologi khusus dikelompakkan
sebagai berikut :
a) Psikologi
perkembangan
b) Psikologi abnormal
c) Psikologi kelompok
d) Psikologi watak dan
type-type
e) Psikologi kelompok
dalam situasi khusus
f) Psikologi hewan
g) Parapsikologi
2. Berdasarkan atas
kegunaannya/tujuannya dibagi menjadi:
a. Psikologi teoritis
Ialah ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan untuk
gejala itu sendiri. Penelitian secara teoritis akan mempunyai nilai praktis dan
hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan praktis pula. Psikologi ini
berkembang menjadi psikologi praktis
b. Psikologi praktis
Ialah ilmu jiwa yang memplajari segala sesuatu tentang jiwa
seseorang untuk digunakan dalam praktek. Adapun yang termasuk dalam kategori
’’psikologi praktis’’ antara lain ialah :
1. Psikologi Teknik,
yaitu psikologi yang diterapkan dibidang teknologi industri,
perusahaan-perusahaan perdagangan serta macam-macam profesi.
2. Psikologi Pacdagogis,
yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktifis-aktifis
manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
3. Psikologi Pastoral,
yaitu psikologi yang mempelajari cara memimpin pengikut sesuatu agama serta
menyaksikan pengikutnya kepada ajaran-ajaran agamanya.
4. Psikologi Kriminal,
yaitu psikologi yang diterapkan pada proses pengadilan.
5. Psikologi Medis,
yaitu psikologi yang diterapkan di bidang kedokteran, guna mempercepat
kesembuhan para pasien.[21]
Psikologi dikaji, sesuai dengan kebutuhan dari setiap cabang
psikologi yang ada, yang berdasarkan pada pengamatan setelah adanya gejala wal
yang ditimbulkan oleh objek yang diamati.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa,
dan ”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya
ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya,
prosesnya maupun latar belakang nya.
Psikologi mengalami sejarah perkembangan yang terus meningkat, dari
statusnya sebagai bagian dari filsafat sampai menjadi ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri dengan kelengkapan-kelengkapannya yang berupa sistem, metode,
serta objek studi ilmiah.
Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia
yang berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan (emotion), kehendak (conasi).
Gejala tersebut secara umum memiliki ciri-ciri yang hampir sama pada diri
manusia dewasa, normal dan beradab.
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Ø Menjelaskan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Ø Memprediksikan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Ø Mengendalikan tingkah laku
sesuai dengan yang diharapkan..
B. Saran
Kritik dan saran sangan penulis harapkan demi Khasanah Kewilmuan
dan perbaikan kedepannya, agar kekeliruan dan kesalahan itu semakin ter
minimalisir.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Ahmadi. Abu, 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ardhana. Sudarsono, 1963. Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum. Surabaya :
Usaha Nasional
Arifin. H. M, 1976. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah
Manusia, Jakarta : Bulan Bintang.
Astiti. Budi, 2006. Bahan Ajar Psikologi Umum Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Non Publikasi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Faizah dan lalu Muchsin Efendi, 2009. Psikologi Dakwah. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Bandung : PT. Raja garafindo
Persada.
Marliany. Rosleny, 2010. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Oxfort University, 2008. Oxfort Learners Pocket Dictionary. Oxfort
University Prss.
Sobur. Alex, 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Sosiawan. Edwi Arief, tanpa tahun. Psikologi Sosial. Artikel Non
Publikasi
Ella.
http://hulaefahhudayab.blogspot.com/2011/12/fungsi-psikologi.html diakses pada October 3, 2014,
8:25:26 PM
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
Text Box: 12Sa'duddin. http://www.bloggerlombok.com/2011/09/macam-macam-psikologi-umum-dan.html
Sumber:
http://islamiceducation001.blogspot.co.id/2014/10/konsep-dasar-psikologi-pengertian.html
# Konsep Dasar Psikologi.pdf
# Konsep Dasar Psikologi.doc
0 komentar:
Posting Komentar